Pendidikan

Pengertian Pipet, Sejarah, Fungsi dan Jenis-jenisnya

Pengertian Pipet

Pipet adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mengambil, memindahkan, atau mengukur volume cairan dengan tingkat ketelitian tertentu. Alat ini biasanya terbuat dari kaca atau plastik dan tersedia dalam berbagai bentuk serta ukuran, tergantung pada fungsinya.
Di laboratorium sekolah, pipet sering digunakan saat praktikum kimia, biologi, maupun farmasi untuk mengukur larutan dengan volume kecil. Baca juga “Berapa Harga Pipet Laboratorium di Indonesia? Intip Harganya Disini

Pipet bekerja dengan prinsip tekanan udara: cairan akan masuk atau keluar dari pipet melalui hisapan atau bantuan alat tambahan seperti pipet filler atau micropipette plunger.

Sejarah Pipet

Pipet modern pertama kali diperkenalkan oleh Louis Pasteur pada abad ke-19. Awalnya, pipet hanya berupa tabung kaca sederhana yang digunakan untuk memindahkan cairan tanpa skala pengukuran.
Perkembangan teknologi laboratorium kemudian menghadirkan pipet dengan skala volume yang presisi, hingga terciptanya micropipette pada tahun 1950-an oleh Heinrich Schnitger, seorang ilmuwan Jerman.
Sejak saat itu, pipet menjadi salah satu peralatan wajib di hampir semua jenis laboratorium.

Fungsi Pipet

Fungsi utama pipet antara lain:

  1. Mengukur volume cairan dengan akurat.
  2. Memindahkan cairan dari satu wadah ke wadah lain.
  3. Mengambil sampel untuk analisis atau percobaan.
  4. Menambahkan larutan secara bertahap pada proses titrasi.
  5. Mencampur bahan dalam jumlah tertentu (terutama pada penelitian bioteknologi dan farmasi).

Jenis-jenis Pipet

Jenis-jenis Pipet

Pipet memiliki beragam jenis yang digunakan sesuai kebutuhan praktikum:

1. Pipet Volume (Volumetric Pipette)

  • Bentuknya ramping dengan bagian tengah yang melebar.
  • Dirancang untuk mengukur satu volume tertentu saja (misalnya 10 mL).
  • Presisi tinggi, cocok untuk larutan standar.

2. Pipet Ukur (Graduated Pipette)

  • Memiliki skala ukuran pada seluruh batangnya.
  • Dapat mengukur berbagai volume cairan.
  • Digunakan saat fleksibilitas volume diperlukan.

3. Pipet Pasteur

  • Terbuat dari kaca atau plastik tanpa skala.
  • Digunakan untuk memindahkan cairan secara kualitatif.
  • Biasanya digunakan bersama bola karet sebagai alat hisap.

4. Micropipette

  • Alat pipet modern dengan ukuran sangat kecil (mikroliter).
  • Digunakan di laboratorium biologi molekuler dan mikrobiologi.
  • Sangat presisi, cocok untuk penelitian DNA atau enzim.

5. Pipet Otomatis

  • Menggunakan sistem mekanis atau elektronik untuk menghisap dan mengeluarkan cairan.
  • Mempermudah pekerjaan dengan volume kecil dan banyak sampel.

Tips Menggunakan Pipet dengan Benar

Agar hasil praktikum akurat, berikut tips yang bisa diikuti:

  • Gunakan pipet sesuai jenis cairan dan volume yang diukur.
  • Jangan menghisap cairan dengan mulut (mouth pipetting) karena berbahaya.
  • Bersihkan pipet sebelum dan sesudah digunakan.
  • Pegang pipet secara tegak saat mengukur volume.
  • Gunakan pipet filler atau alat bantu hisap untuk keamanan.

Kesimpulan

Pipet adalah alat penting di laboratorium yang berfungsi untuk mengukur dan memindahkan cairan dengan presisi. Perkembangannya dari pipet sederhana hingga micropipette modern menunjukkan betapa vitalnya peran alat ini dalam penelitian dan pendidikan.
Bagi pelajar SMA, memahami jenis dan cara penggunaan pipet dengan benar akan membantu dalam praktikum dan menumbuhkan keterampilan dasar kerja di laboratorium.

Erwin Widianto

Halo! Nama saya Erwin Widianto. Saya adalah seorang penulis dan kreator konten yang memiliki minat besar di bidang teknologi, internet, dan dunia digital. Melalui blog ini, saya berbagi pengetahuan, pengalaman, dan tips praktis yang bisa membantu pembaca memahami berbagai topik, mulai dari teknologi, bisnis online, hingga gaya hidup produktif sampai pendidikan.

Related Articles

Back to top button